Namun, wakil Chamroeun, Roeun Nara, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa para pejabat memakan gamepet tersebut setelah mereka dibunuh pada hari Rabu.
Soeng Senkaruna, juru bicara kelompok hak asasi manusia setempat Adhoc, mengatakan bahwa kematian ayam jantan tersebut telah membuat keberanian dengan orang Kamboja karena ia mewakili "budaya kekebalan hukum," menyusul berita bahwa operator cincin perjudian telah dibebaskan dari penjara.
Dia mengatakan kepada VOAN Khmer bahwa orang-orang "terdiam karena mereka tidak puas dengan keputusan tersebut."
Ini adalah "kekebalan hukum, yang berarti bahwa pelaku berada di luar penjara sementara ayam jantan dieksekusi," itu menjengkelkan, tambahnya.
Wartawan dari Phnom Penh Post menemukan sebuah kumpulan dokumen yang ditinggalkan oleh polisi setelah serangan yang tampaknya menunjukkan jaringan penyuapan lokal yang luas yang melibatkan pembayaran kepada pejabat setempat dan media.
Bersama dengan Phanny, pihak berwenang menahan 150 orang lainnya yang terlibat dalam kegiatan sabung ayam di Kamboja, dan puluhan orang yang ditahan kemudian ditangkap saat diketahui bahwa mereka adalah pekerja bangunan.
Hun Sen berdiri tegak di ring perjudian, memerintahkan polisi untuk menembak Phanny jika dia menolak penangkapan.
Phanny diberi peringatan dan memberikan perintah "pemantauan" pengadilan, sementara 64 pelanggan operasi perjudian diberi hukuman satu bulan tertunda, menurut situs sabung ayam terpercaya di Kamboja.
