Percobaan telah menjadi kontroversi selama beberapa tahun terakhir dengan beberapa organisasi kesejahteraan hewan dan LSM mendekati pengadilan yang mendesak untuk memberlakukan larangan olahraga darah.
Menanggapi petisi tersebut, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung sebelumnya telah memberlakukan larangan dan memerintahkan pejabat tersebut untuk mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan perintah tersebut.
Dalam perintah baru, High Cour mengarahkan pemerintah, Kolektor dan Kepala Polisi (SP) untuk mengambil semua tindakan untuk mencegah sabung ayam dan menyerahkan laporan tersebut. Pada 2016, polisi mendaftarkan lebih dari 1.500 kasus terhadap penyelenggara di Negara Bagian.
Penumpang, yang membuat pengaturan yang rumit, mencoba melakukan sabung ayam dengan dukungan beberapa perwakilan publik. Penyelenggara melatih para ayam jantan secara besar-besaran di ladang pertanian di distrik Godavari. "Polisi mengikat hampir 300 panitia sabung ayam di Vijayawada, dan desa-desa tetangga sejauh ini. Kami meminta masyarakat untuk merayakan Sankranti dengan sukacita dan bukan untuk mengatur adu ayam, perjudian dan pertunjukan tidak senonoh yang dilarang, "kata Komisaris Polisi D. Gautam Sawang.
Krishna Collector B. Lakshmikantham mengatakan bahwa komite telah dibentuk di tingkat mandat, divisional dan distrik, untuk menjaga kewaspadaan di desa-desa dan melakukan penggerebekan.
Tindakan Stern akan diambil melawan penyelenggara sabung ayam, Collector memperingatkan.
Di Godavari Barat, SP M. Raviprakash mengatakan bahwa polisi sedang membuat pengaturan untuk memasang spanduk yang menjelaskan perintah larangan pada taruhan sabung ayam, dan konsekuensinya, jika ada yang mengatur atau bertaruh dalam pertarungan tersebut.
